
Langkah demi langkah awal Zelina kecil lalui untuk mendapatkan mainannya. Kegembiraan yang nampak diwajah Zelina kecil , ketika mendapatkan mainannya itu disertai dengan senyuman Zelina kecil yang begitu manis nan cantik sambil mengedipkan kedua mata kecilnya.
Melihat ekspresi wajah putri kecilnya itu ayah, ibu serta neneknya langsung tertawa melihatnya.
“Manisnya anak ibu ini… ” ucap Zeneb ibunya.
Lalu Zafran ayahnya berkata “Anak ayah makin pintar sekali yaa… “
Zelina kecilpun kembali tersenyum .
Zelina kecil tak bosan untuk terus memainkan mainannya sambil mengeluarkan ocehan ocehan seperti angin yang tidak dimengerti, hingga suatu ketika Zelina menyebutkan sebuah kata.
“Ibu…” merupakan kata pertama yang diucapkan Zelina .
Mendengar itu Zeneb pun meminta putrinya untuk mengulangi kata yang diucapkannya.
“Bu.. Ibu.. ” kata Zelina.
Saat mendengarnya Zeneb pun langsung memeluk putrinya , tak lama berselang Zafran ayahnya pun memeluk keluarga kecilnya . Zeneb tak kuasa menahan haru dan air matanya menetes , karena baginya itu merupakan kata pertama yang indah yang diucapkan oleh putrinya itu. Dengan tenang kemudian Zafran menenangkan istrinya . Sambil berkata
“Kamu dan anak kita adalah sebuah anugerah bagiku , aku bangga memiliki kalian ” .
Hari demi hari berlalu. Zelina kecil pun semakin cantik dan pintar . Kepintaran zelina dalam meniru orang lain membuat ayah ibunya senang dan haru melihat putrinya tumbuh besar.
Tak henti hentinya ibu serta ayah zelina selalu mengajari dan mengajak putrinya berbicara dan berjalan dengan penuh kesabaran , ketabahan , cinta , dan semua hal mereka memberikan untuk Zelina kecil.
Beberapa bulan kemudian .
Pada suatu hari keluarga Zelina merencanakan untuk pergi ke salah satu taman kota untuk mengajak Zelina kecil jalan jalan, ketika sedang asyik mengobrol dan tertawa melihat tingkah Zelina di tengah keramaian. Ada sesuatu hal yang terjadi pada ayahnya Zelina..
Apakah yang terjadi pada ayah Zelina selanjutnya?
One reply on “Reloj Mágico (Part 12)”
[…] Cerita selanjutnya […]
SukaSuka